Sabtu, 22 Juni 2024

Hambatan Listrik

Hambatan atau tahanan atau dalam bahasa Inggris disebut resitor adalah komponen listrik untuk menghambat arus listrik. Arus listrik yang menuju ke suatu device harus diatur besarnya yaitu dengan resistor.

Gambar 1. Pemasangan resistor untuk mengatur besarnya arus ke lampu

Pada dasarnya setiap device/beban adalah hambatan. Gambar 1 terdapat lampu yang hakikatnya juga resistor. Dalam analisa listrik, gambar 1 dapat diubah seperti gambar 2 yang mengubah lampu menjadi resistor.

Gambar 2. Beban listrik sebagai resistor

Senin, 17 Juni 2024

Arus Listrik

Definisi Arus Listrik

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik.

I = dQ/dt

Ket:

: Kuat arus listrik (Ampere)

dQ : Besarnya perubahan muatan listrik (Coulomb)

dt : Besarnya perubahan waktu (second)


Contoh: Pada kawat penghantar mengalir muatan listrik sebanyak 10C dalam waktu 2s. Kuat arus yang mengalir pada kawat penghantar tersebut adalah 10C / 2s = 5A.

Kuat arus memliki simbol I dan satuannya adalah Ampere (A).

Sabtu, 14 Januari 2023

Tegangan Listrik

Definisi Tegangan


Tegangan didefinisikan sebagai besarnya usaha untuk memindahkan banyaknya muatan listrik. Tegangan dapat dirusmuskan sebagai berikut:
V = dW/dQ
Ket:
       V    : Tegangan (volt)
      dW : Besarnya perubahan usaha (joule)
      dQ  : Besarnya perubahan muatan (coulomb)

Tegangan disimbolkan dengan huruf V dan memiliki satuan volt dan disingkat V.

Tegangan listrik disebut juga sebagai beda potensial dapat didefinisikan juga sebagai perbedaan potensial listrik antara titik yang satu dengan titik yang lain. Pada tegangan pasti memiliki titik referensi atau acuan atau sering disebut sebagai ground. Maksud dari titik referensi/ground adalah semua tegangan diukur terhadap titik ground

Sebagai ilustrasi mempermudah pemahaman tentang tegangan, lihat gambar perbedaan ketinggian bangunan di bawah ini.


   Gambar 1. Ilustrasi perbedaan ketinggian bangunan

Pada gambar 1A terdapat bangunan dengan ketinggian 10m. Tanpa kita menyebutkan terhadap titik mana kita mengukurnya, secara otomatis kita tahu bahwa ketinggian bangunan tersebut terhadap tanah/ground sebagai titik referensi.

Pada gambar 1D terdapat bangunan dengan ketinggian -5m yang bermaksud bahwa bangunan tersebut berada di bawah titik referensi/tanah sedalam 5m.

Jika kita bertanya berapakah ketinggian bangunan A 10m terhadap bangunan B 5m? Jawabannya adalah pengurangan ketinggian bangunan A dengan ketinggian bangunan B yaitu 10m - 5m = 5m.

Jika dibalik pertanyaannya berapakah ketinggian bangunan B 5m terhadap bangunan A 10m? jawabannya adalah ketinggian bangunan B dikurangi dengan ketinggian bangunan A yaitu 5m - 10m = -5m.