Definisi Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik.
I = dQ/dt
Ket:
I : Kuat arus listrik (Ampere)
dQ : Besarnya perubahan muatan listrik (Coulomb)
dt : Besarnya perubahan waktu (second)
Contoh: Pada kawat penghantar mengalir muatan listrik sebanyak 10C dalam waktu 2s. Kuat arus yang mengalir pada kawat penghantar tersebut adalah 10C / 2s = 5A.
Kuat arus memliki simbol I dan satuannya adalah Ampere (A).
Arus Konvensional vs Arus Elektron
Terjadinya aliran listrik pada dasarnya karena adanya pergerakan elektron. Elektron bermuatan negatif.
Arus konvensional mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Sedangkan arus elektron mengalir dari kutub negatif menuju kutub positif.
Meskipun arus listrik pada dasarnya adalah arus elektron, dalam pembahasan ilmu kelistrikan tetap menggunakan arus konvensional.
Gambar 1. Arus listrik vs elektron
Gambar 1(a) adalah ilustrasi arah arus listrik konvensional. Gambar 1(b) adalah ilustrasi arah arus elektron.
Arah Arus pada Sumber dan Beban
Arah arus pada sumber tegangan adalah keluar dari kutub positif. Sedangkan pada beban, arah arus masuk ke kutub positif.
Gambar 2. Arah arus pada sumber vs beban
Ukuran Luas Penampang Penghantar terhadap Kuat Arus
Ukuran luas penampang penghantar harus menyesuaikan dengan besarnya kuat arus yang mengalir. Sesuai definisi arus bahwa arus adalah banyaknya muatan yang mengalir tiap detik, maka semakin besar kuat arus dibutuhkan pula luas penampang penghantar yang lebih besar. Efek bahaya yang akan terjadi jika luas penampang penghantar terlalu kecil dari kuat arus yang mengalir adalah penghantar menjadi panas dan bisa terbakar.
Pengukuran Kuat Arus Listrik
Pengukuran kuat arus listrik menggunakan ampere meter atau ammeter. Sudah terdapat alat ukur listrik yang bisa digunakan untuk mengukur berbagai besaran listrik yaitu multimeter atau AVO meter.
Pemasangan ampere meter harus dipasang seri dengan rangkaian yang diukur.